Senin, 19 Desember 2011

Rumah Emak

Di tiang itu dulu, Aku berputar, berlari merangkul pinggul nan masam. Berbau gulai rempah nan basah. Ketika kilat menghantar gelegar ruang petir di dinding bernoda itu.

Ku dengar nyanyian ubun -ubun nan sunyi. ditambah hujan menderas berpacu nyala lampu minya, kilat dan hujan masih bersahutan.
Rumah Emak kejelang dalam kenangan, bau kasih bermalam, bengis, celotehan, kubertandang dalam bayang.

1 komentar: